|
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan :
MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok :
3 (Tiga)
Mata Kuliah :
Ulumul Hadits pertemuan ke-3
Dosen :
KH. Ahmad Sanusi Azhari
Jenis Tugas :
Resume

HADITS
AHAD
Ahad
menurut bahasa mempunyai arti satu. Hadits Ahad menurut istilah
adalah hadits yang belum memenuhi syarat-syarat mutawatir. Hadits
ahad terbagi menjadi 3 macam, yaitu : Masyhur, ‘Aziz, dan Gharib.
Penjelasan :
a.
Hadits
Masyhur
Masyhur menurut bahasa adalah “nampak”. Sedangkan menurut istilah adalah
hadits yang diriwayatkan oleh 3 perawi atau lebih pada setiap thabaqah
(tingkatan) dan belum mencapai batas mutawatir. Contohnya Hadits: “Seorang
muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya”
(HR. Bukhari dan Muslim).
b.
Hadits
‘Aziz
‘Aziz artinya : yang sedikit, yang gagah, atau yang kuat. ‘Aziiz
menurut istilah ilmu hadits adalah : Suatu hadits yang diriwayatkan dengan
minimal dua sanad yang berlainan rawinya. Contohnya Hadits : Nabi Saw bersabda
: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kamu hingga aku (Nabi) lebih
dicintainya daripada bapaknya, anaknya, serta serta seluruh manusia” (HR.
Bukhari dan Muslim; dengan sanad yang tidak sama).
b. Hadits
Gharib
Gharib secara bahasa berarti yang jauh dari kerabatnya. Sedangkan hadits gharib
secara istilah adalah hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi secara
sendiri dan tidak dipersyaratkan periwayatan seorang perawi itu terdapat dalam
setiap tingkatan (thabaqah) periwayatannya, akan tetapi cukup terdapat pada
satu tingkatan atau lebih dan bila dalam tingkatan yang lain jumlahnya lebih
dari satu, maka itu tidak mengubah statusnya (sebagai hadits gharib).
Catatan Hadits
Ahad :
1.
Menunujukkan
dugaan yang kuat bahwa Hadits itu benar dari Rasulullah Saw.
2.
Mengamalkan
Hadits ahad dengan status dhahih bias diamalkan
Contoh dari Hadits Masyhur di atas sejalan dengan firman Allah SWT
dalam QS. Al-Hujurat ayat 11-13 :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ
خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ
وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ
الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الظَّالِمُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ
إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar