|
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan :
MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok :
3 (Tiga)
Mata Kuliah :
Stadium General ke-3
Dosen :
Dr. KH. Muhammad Agus Mulyana
Jenis Tugas :
Resume

Stadium
General:
ISLAM
– NATIONALISM – GLOBAL PEACE
Big Issue
1.
Palestina – Merdeka
2.
Ekonomi Syariah – IAEI – Pusat Ekonomi Islam Dunia
3.
Produk Halal
4.
Ustadz Selebritas
5.
Peran Ulama - PKU
Uraian seputar Ahl
al-Sunnah Wal al-Jama’ah
عَنْ عَبْدِ
اللهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :
"إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً
وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ
إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ مَا أَنَا
عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي". (رواه الترمذي) وهو صحيح ومتواتر (فيض القدير, ج 2,
ص 21)
Dari
Abdullah bin Amr RA, bekata: "Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya umat Bani Isra'il terpecah belah menjadi tujuh puluh dua
golongan. Dan umatku akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan,
semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan yang akan selamat." Para
sahabat bertanya: "Siapa satu golongan yang selamat itu wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab: "Golongan yang mengikuti ajaranku dan
ajaran sahabatku.“ (HR. Al-Tirmidzi).
Makna As-Sunnah
- Menurut bahasa: Jejak dan langkah
- Secara syar’i: Jejak yang diridhai Allah SWT dan menjadi pijakan dalam agama, yang pernah ditempuh oleh Rasulullah SAW atau orang yang menjadi panutan dalam agama seperti sahabat
- Secara ‘urfi (tradisi): Ajaran yang dilalui oleh seorang panutan dalam agama, seperti nabi atau wali.
(Risalah Ahl
al-Sunnah Wal al-Jama’ah hal.5)
Makna Al-Jama’ah
Makna
al-Jama’ah: menjaga kekompakan, kebersamaan dan kolektifitas, kebalikan dari
kata al-furqah (golongan yang berpecah belah).
Dikatakan
al-jama’ah, karena golongan ini selalu memelihara kekompakan, kebersamaan dan
kolektifitas terhadap sesama. Meskipun terjadi perbedaan pandangan di kalangan
sesama mereka, perbedaan tersebut tidak sampai mengkafirkan, membid’ahkan dan
memfasikkan orang yang berbeda diantara sesama ahlussunnah wal jamaah.
Definisi Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
أَمَّا اَهْلُ
السُّنَّةِ فَهُمْ أَهْلُ التَّفْسِيْرِ وَالْحَدِيْثِ وَالْفِقْهِ فَإِنَّهُمْ
الْمُهْتَدُوْنَ الْمُتَمَسِّكُوْنَ بِسُنَّةِ النَّبِيِّ r وَالْخُلَفَاءِ بَعْدَهُ
الرَّاشِدِيْنَ وَهُمُ الطَّائِفَةُ النَّاجِيَةُ. قَالُوا وَقَدْ اجتَمَعَتِ
الْيَوْمَ فيِ مَذَاهِبَ أَرْبَعَةٍ الْحَنَفِيُّوْنَ وَالشَّافِعِيُّوْنَ
وَالْمَالِكِيُّوْنَ وَالْحَنْبَلِيُّوْنَ. (زيادات تعليقات, ص 23-24)
Adapun
Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqh.
Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi r dan sunnah Khulafaur Rasyidin sesudahnya. Mereka adalah kelompok
yang selamat (al-firqah al-najiyah). Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut
sekarang ini terhimpun dalam madzhab yang empat yaitu Madzab Hanafi, Syafi’i,
Maliki, dan Hanbali. (Ziyaadaat Ta’liiqaat hal. 23-24)
Sayyid Murtadha
al-Zabidi mengatakan:
اِذَا
اُطْلِقَ اَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ فَالْمُرَادُ بِهِ الْاَشَاعِرَةُ
وَالْمَاتُرِيْدِيَّةُ
(اتحاف السادة المتقين ج2 ص6)
Jika
disebut Ahl al-Sunnah Wa al-Jama’ah maka yang dimaksud adalah para pengikut Imam
al-Asy’ari dan Imam al-Maturidi (Ithaf al-Sadah al-Muttaqin, Juz 2, hal. 6)
Islam &
Nasionalisme
SEJARAH MELAWAN
PENJAJAH
-
Sultan
Hasanuddin (Selawesi)
-
Sultang
Agung (Mataram)
-
Sultan
Ageng Tirtayasa (Banten)
-
Sultan
Badruddin (Palembang)
-
Pangeran
Dipenogoro (Jawa)
-
Imam
Bonjol (Sumatra)
-
Teuku
Umar, Cut Nyak Din Cik Ditiro (Aceh)
NU – Muhammadiyyah
-
Hadratus
Syeikh Hasyim Asy’ari
-
Wahid
Hasyim
-
Abdurrahman
Wahid
-
KH.
Ahmad Dahlan
-
Syeikh
Ahmad Khotib al-Minangkabawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar