Tanggal Penyerahan Resume
: 21 Oktober 2017
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan : MUI Kec.
Tajur Halang
Kelompok : 3 (Tiga)
Jenis Tugas : Refleksi Minggu
ke-14

KEBIASAANKU KARAKTERKU
“Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”
Hadits diatas mengingatkan sekaligus
mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya penanaman akhlak, akhlak merupakan
sesuatu yang sangat penting bahkan akhlak menjadi identitas dan jati diri
seseorang. Pada saat ini pendidikan akhlak sangat ramai digalakkan baik
dilingkungan sekolah, masyarakat, ataupun lembaga pendidikan lainnya. Pada
perkembangan selanjutnya pendidikan akhlak ini sering disebut juga dengan
pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak bisa serta merta begitu saja
terwujud. Akan tetapi, pendidikan karakter membutuhkan proses yang panjang dan
berkesinambungan.
Pada
lingkungan pendidikan yang merupakan tempat manusia untuk menjadi insan
pembelajar. Pada realitas kehidupan sehari-hari banyak manusia yang menghabiskan
waktu untuk berbagai macam aktivitas. tidak
hanya di tempat kerja, sekolah, namun juga di rumah dan di masyarakat
sebagai warga Negara Indonesia dan dunia.
Sebagai contoh pada pendidikan
formal seperti sekolah, guru merupakan orang yang
memiliki peran sangat penting dalam pembentukan karakter siswa. Nilai-nilai karakter ini antara lain meliputi:
nilai-nilai spiritual, kedisiplinan, keberanian, kejujuran,
tanggungjawab, santun pada
orang lain. Siswa
yang berkarakter seperti ini akan dapat meningkatkan prestasi, harkat, derajat
dan martabat bangsa.
Apa itu karakter?
Menurut kamus
bahasa Indonesia karakter
diartikan sebuah tabiat, watak,
sifat–sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dari
orang lain. Karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan
dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran,
sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas
seseorang atau sekelompok orang.
Pendidikan karakter
yang utuh dan
menyeluruh tidak hanya
membentuk manusia menjadi pribadi
yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk menjadi pelaku
bagi perubahan dalam
hidupnya sendiri, yang
akhirnya akan menyumbangkan
perubahan kearah yang lebi baik dalam
tatanan sosial kemasyarakatan. Pendidikan karakter
adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk melaksanakan
nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, diri
sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia paripurna.
Pendidikan karakter di sekolah,
semua komponen harus
dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu
sendiri, yaitu isi
kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan
etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Oleh karena
itu, pendidikan karakter
dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran.
Materi pembelajaran yang
berkaitan dengan norma atau
nilai-nilai pada setiap
mata pelajaran perlu
dikembangkan dan dikaitkan dengan realita kehidupan sehari -hari. Dengan
demikian pembelajaran nilai-nilai karakter
akan menyeluruh meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sehingga
akan terus member manfaat di masyarakat.
Pendidikan karakter
di sekolah sangat
terkait dengan manajemen
atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan
yang dimaksud adalah
bagaimana pendidikan
karakter direncanakan, dilaksanakan,
dan dievaluasi dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah
secara memadai. Pengelolaan melalui nilai-nilai
yang ditanamkan, muatan
kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan
komponen terkait lainnya.
Wallahu’alam bi
Shawab