KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Senin, 31 Juli 2017

TUGAS REFLEKSI HENDI




Nama                          : Hendi Rizaldi
Utusan                         : PP Nurul Al-Bab Cisarua
Tugas                           : Refleksi
Tanggal penyerahan      : 29 Juli 2017

Kiamat Sudah Datang !!!
“Yang demikian itu karena sungguh Allah, Dialah yang hak, dan sungguh, Dialah yang menghidupkan segala yang mati,  dan sungguh, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sungguh, (hari) kiamat itu pasti datang, tak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapapun yang di dalam kubur”. (QS. Al-hajj [22]: 6-7) 

Bersiap-siaplah!

Beriman kepada Hari Kiamat hukumnya adalah wajib bagi setiap orang islam, karena beriman kepada hari kiamat adalah rukun iman yang ke-5. Oleh karenanya, wajib percaya dan tidak ada alasan apapun bagi orang islam untuk tidak percaya bahkan mengingkari adanya hari kiamat. 
Hari Kiamat adalah hari terakhir, sebuah hari dimana sangat luar biasa dahsyat kejadian-kejadian yang akan terjadi pada saat itu dan belum ada satu manusiapun di bumi ini yang pernah melihat dan mengalami kejadian itu, karena hari kiamat itu hanya datang sekali di penghujung dunia dan alam semesta akan lenyap dan musnah.
Dimulainya hari kiamat itu dengan tiupan terompet sangkakala oleh Malaikat Isrofil sebanyak dua kali. Tiupan pertama, tiupan pertama ini akan dimulai dengan hancur dan binasanya alam semesta ini dengan goncangan-goncangan bumi yang amat sangat dahsyat sehingga mengeluarkan semua isi-isi yang berada didalam perut bumi. Sebagaimana firman Allah SWT: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya”. (QS. Al-Zalzalah [99]: 1-2). Manusia pun pada saat itu seakan-akan seperti anai-anai (laron) yang dihambur-hamburkan, sebagian diantaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut, hal itu dikarenakan mereka kebingungan. Begitu juga gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan-hamburkan, dikarenakan saking ringannya akibat letusan gunung dan goncangan yang dahsyat. Sebagaimana hal ini didalam firman-Nya : “Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan”. (QS. Al-Qari’ah [101]: 4-5). Dan bukan hanya sampai disitu saja, pada hari yang dahsyat itu  juga terjadi tidak saling memperdulikan kepada sesama, bahkan antar keluarga pun tidak saling memperdulikan, antara ibu dengan anak, bapak dengan anak dsb, yang ada didalam benak pikiran manusia pada saat itu hanyalah keselamatan diri pribadi yang dikenal dengan nafsi-nafsi (masing-masing).
                Kemudian, setelah tiupan pertama itu selesai dengan hancur dan binasanya alam semesta beserta isi-isinya dan tidak ada makhluk hidup yang tersisa baik itu manusia, hewan, jin maupun malaikat sekalipun, maka ditiuplah sangkakala yang kedua. Tiupan kedua, pada tiupan kedua ini dibangkitkanlah seluruh makhluk hidup yang hidup dari dizaman nabi Adam AS sampai nabi Muhammad SAW, mereka semua berkumpul ke Padang Mahsyar untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan-pekerjaan yang selama mereka hidup di Dunia dan akan dibalas dengan balasan yang sesuai dengan pekerjannya. Sebagaimana firman-Nya : “(Ingatlah) pada hari (ketika)  Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan”. (QS. At-Taghaabun [64]: 9).

Tanda-Tanda Kiamat

                Peristiwa hari kiamat tidak ada yang tahu secara pasti kapan akan terjadi, bahkan Rasulullah SAW sekalipun tidak mengetahuinya, karena itu adalah hak prerogatif Dzat yang menciptakan alam semesta ini yaitu Allah SWT. Akan tetapi, Allah hanya memberitahukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu-Nya tentang tanda-tandanya saja bukan kapan secara pasti kapan akan datang. Dalam kitab al-Isya’ah Li Asyrothi al-Sa’ah karya Imam Muhamad bin Rasul al-Barjanzi al-Husaini, beliau menerangkan secara detail dan jelas mengenai tanda-tanda akan terjadinya peristiwa hari kiamat. Di dalam kitab tersebut tanda-tanda kiamat terbagi menjadi tiga fase (tahapan).
Fase pertama, pada fase pertama ini disebut dengan tanda-tanda jauh yang sudah terjadi dan sudah habis masanya. Diantaranya yaitu dimulai dengan wafatnya sosok manusia pilihan, panutan dan suri tauladan bagi umat, juga sosok pribadi yang tidak pernah mengeluh dalam menyebar luaskan agama islam ini yaitu baginda nabi besar Muhammad SAW, karena wafatnya beliau merupakan salah satu musibah yang terbesar didalam Agama. Oleh karena itulah sesuai dengan sabdanya beliau: Dari Siti Aisyah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa dari kalian yang mendapatkan musibah sesudah sepeninggalku, maka hendaklah kuat atas musibahnya itu dengan mengingat musibah-musibah yang aku alami, karena tidak akan ada salah seorang dari umatku diberikan musibah yang sama denganku sesudah aku meninggal”. (HR. Thabrani). Dari wafatnya beliau disinilah akan timbul letak-letak perpecahan dan perbedaan dikalangan sahabat maupun generasi berikutnya, karena sudah tidak ada lagi panutan dalam mengadukan setiap permasalah-permasalahan baru yang muncul di zaman sepeninggal beliau. Dan hal ini sesuai dengan sabdanya beliau: “Tahukah kamu apa yang aku lihat? Para sahabat menjawab: tidak, (sabda beliau) sesungguhnya aku melihat fitnah itu timbul dari celah-celah rumah kamu, seperti turunnya embun”. (HR. Muslim). Dan sungguh benar apa yang dikatakan oleh beliau sesuai dengan hadits diatas, tak lama kemudian terjadilah fitnah-fitnah yang besar yang dimulai dengan terbunuhnya khalifah Umar bin Khattab, terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, terjadinya perang jamal antara kubu Ummul Mukminin Siti Aisyah dengan khalifah Ali bin Abi Thalib, kemudian juga disusul dengan perang shiffin antara kubu khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan dengan latar belakang tidak mau membaiat khalifah Ali lantaran ingin mengusut terlebih dahulu siapakah pelaku pembunuh khalifah Utsman, dan akhirnya terjadilah perang shiffin. Kemudian, setelah perang shiffin telah berlalu selama 3 tahun terbunuhlah khalifah Ali oleh seorang kaum khawarij yang bernama Abdur Rahman bin Muljam pada malam hari menjelang shubuh tanggal 18 Ramadhan tahun 40 H lantaran rasa sendam yang masih menggebu-gebu selama beberapa tahun atas kebijakan khalifah Ali mengenai tahkim saat perang shiffin. Itulah, fase pertama yang muncul setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW dan masih banyak lagi fitnah-fitnah yang terjadi setelahnya.
Fase kedua, pada fase kedua ini disebut dengan tanda-tanda pertengahan yang sudah terjadi dan belum habis masanya sampai saat sekarang. Diantaranya yaitu perzinahan merajalela, minuman keras merajalela, bermegah-megamahan dengan Mesjid, banyak pembunuhan, suka sama suka dengan lawan jenis, orang benar disalahkan dan orang salah dibenarkan, waktu semakin singkat, semakin banyak gempa bumi, mengikuti perilaku umat lain dll. Dari semua tanda-tanda yang telah disebutkan diatas sudah sangat jelas dan nyata bahwa pada saat sekarang memang sudah terjadi dan tidak bisa dipungkiri lagi.
Fase ketiga, pada fase ketiga atau yang terakhir ini disebut dengan tanda-tanda dekat yang nantinya akan terjadi hari kiamat. Diantaranya yaitu turunnya Imam Mahdi ditengah-tengah manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan dengan banyaknya kezhaliman-kezhaliman, maka pada saat itulah Imam Mahdi datang untuk memenuhi bumi ini dengan kejujuran dan keadilan, akan tetapi sangat disayangkan suasana ini terjadi selama kurang lebih sekitar 9 tahun saja. Kemudian turunnya Dajjal seorang yang masih muda, berkulit kemerah-merahan berperawakan pendek dan gemuk, berambut keriting, mata sebelah kanannya buta dan matanya tidak menonjol keluar, dan juga tidak tenggelam kedalam, dan mata sebelah kirinya ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya dan diantara kedua matanya terdapat tulisan ka, fa, ra dan kalau disambung menjadi tulisan kafir. Dajjal mempunyai kemampuan-kemampuan yang sangat luar biasa dan dengan kemampuan itulah dia menyesatkan dan mengajak manusia untuk mengikutinya, diantara kemampuannya itu adalah dapat menghidupkan orang yang mati dan mematikan orang dalam seketika, dan dia akan akan menjelajah keseluruh penjuru bumi dalam waktu hanya 40 hari dan hanya kota Mekkah dan Madinah lah daerah yang dia tidak bisa memasukinya karena dua kota tersebut diharamkan baginya untuk masuk dan disitu telah dijaga oleh para malaikat. Dan pada saat itulah turun nabi Isa AS dengan tujuan untuk membunuh dajjal dan menyelamatkan orang-orang islam. Pada akhirnya, terbunuhlah dajjal dan para pengikutnya oleh nabi Isa dan kaum muslimin. Diantara fase ketiga ini juga akan keluar Ya’juj & Ma’juj, munculnya kabut, gempa bumi, keluarnya binatang melata, terbitnya matahari dari barat dll. Ketika sudah sempurna ketiga fase ini maka terjadilah peristiwa yang amat sangat dahsyat yang dinamakan dengan Hari Kiamat.  

Muhasabah, Muhasabah!
 
                Alhasil, itulah gambaran-gambaran secara ringkas mengenai huru-hara dan gemuruh yang amat sangat dahsyat peristiwa hari kiamat, sekarang sudah kita lewati fase pertama dan kedua dan tinggal menunggu yang ketiga. Sudahkah kita muhasabah (introspeksi) dan mempersiapkan diri akan hal itu? dan apakah pekerjaan-pekerjaan yang kita kerjakan selama ini akan mendapatkan balasan yang baik di sisi-Nya? []


Tidak ada komentar:

Posting Komentar