Nama :
Hendi Rizaldi
Utusan :
PP Nurul Al-Bab Cisarua
Tugas :
Refleksi
Tanggal p
enyerahan : 29
Juli 2017

Kiamat Sudah
Datang !!!
“Yang
demikian itu karena sungguh Allah, Dialah yang hak, dan sungguh, Dialah yang
menghidupkan segala yang mati, dan
sungguh, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sungguh, (hari) kiamat itu
pasti datang, tak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan
siapapun yang di dalam kubur”. (QS. Al-hajj [22]: 6-7)
Bersiap-siaplah!
Beriman kepada Hari
Kiamat hukumnya adalah wajib bagi setiap orang islam, karena beriman kepada
hari kiamat adalah rukun iman yang ke-5. Oleh karenanya, wajib percaya dan
tidak ada alasan apapun bagi orang islam untuk tidak percaya bahkan mengingkari
adanya hari kiamat.
Hari Kiamat
adalah hari terakhir, sebuah hari dimana sangat luar biasa dahsyat
kejadian-kejadian yang akan terjadi pada saat itu dan belum ada satu manusiapun
di bumi ini yang pernah melihat dan mengalami kejadian itu, karena hari kiamat
itu hanya datang sekali di penghujung dunia dan alam semesta akan lenyap dan
musnah.
Dimulainya hari
kiamat itu dengan tiupan terompet sangkakala oleh Malaikat Isrofil sebanyak dua
kali. Tiupan pertama, tiupan pertama ini akan dimulai dengan
hancur dan binasanya alam semesta ini dengan goncangan-goncangan bumi yang amat
sangat dahsyat sehingga mengeluarkan semua isi-isi yang berada didalam perut
bumi. Sebagaimana firman Allah SWT: “Apabila bumi digoncangkan dengan
goncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung)nya”. (QS. Al-Zalzalah [99]: 1-2). Manusia pun pada saat itu
seakan-akan seperti anai-anai (laron) yang dihambur-hamburkan, sebagian
diantaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut, hal
itu dikarenakan mereka kebingungan. Begitu juga gunung-gunung seperti bulu yang
dihamburkan-hamburkan, dikarenakan saking ringannya akibat letusan gunung dan
goncangan yang dahsyat. Sebagaimana hal ini didalam firman-Nya : “Pada hari
itu manusia seperti laron yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan”. (QS. Al-Qari’ah [101]: 4-5). Dan bukan hanya sampai
disitu saja, pada hari yang dahsyat itu
juga terjadi tidak saling memperdulikan kepada sesama, bahkan antar
keluarga pun tidak saling memperdulikan, antara ibu dengan anak, bapak dengan
anak dsb, yang ada didalam benak pikiran manusia pada saat itu hanyalah
keselamatan diri pribadi yang dikenal dengan nafsi-nafsi (masing-masing).
Kemudian,
setelah tiupan pertama itu selesai dengan hancur dan binasanya alam semesta
beserta isi-isinya dan tidak ada makhluk hidup yang tersisa baik itu manusia,
hewan, jin maupun malaikat sekalipun, maka ditiuplah sangkakala yang kedua. Tiupan
kedua, pada tiupan kedua ini dibangkitkanlah seluruh makhluk hidup yang
hidup dari dizaman nabi Adam AS sampai nabi Muhammad SAW, mereka semua
berkumpul ke Padang Mahsyar untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan-pekerjaan
yang selama mereka hidup di Dunia dan akan dibalas dengan balasan yang sesuai
dengan pekerjannya. Sebagaimana firman-Nya : “(Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah
hari pengungkapan kesalahan-kesalahan”. (QS. At-Taghaabun [64]: 9).
Tanda-Tanda Kiamat
Peristiwa
hari kiamat tidak ada yang tahu secara pasti kapan akan terjadi, bahkan
Rasulullah SAW sekalipun tidak mengetahuinya, karena itu adalah hak prerogatif
Dzat yang menciptakan alam semesta ini yaitu Allah SWT. Akan tetapi, Allah
hanya memberitahukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui wahyu-Nya tentang
tanda-tandanya saja bukan kapan secara pasti kapan akan datang. Dalam kitab al-Isya’ah
Li Asyrothi al-Sa’ah karya Imam Muhamad bin Rasul al-Barjanzi al-Husaini,
beliau menerangkan secara detail dan jelas mengenai tanda-tanda akan terjadinya
peristiwa hari kiamat. Di dalam kitab tersebut tanda-tanda kiamat terbagi
menjadi tiga fase (tahapan).
Fase pertama,
pada fase pertama ini disebut dengan tanda-tanda jauh yang sudah terjadi dan
sudah habis masanya. Diantaranya yaitu dimulai dengan wafatnya sosok manusia
pilihan, panutan dan suri tauladan bagi umat, juga sosok pribadi yang tidak
pernah mengeluh dalam menyebar luaskan agama islam ini yaitu baginda nabi besar
Muhammad SAW, karena wafatnya beliau merupakan salah satu musibah yang terbesar
didalam Agama. Oleh karena itulah sesuai dengan sabdanya beliau: Dari Siti
Aisyah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa dari kalian
yang mendapatkan musibah sesudah sepeninggalku, maka hendaklah kuat atas
musibahnya itu dengan mengingat musibah-musibah yang aku alami, karena tidak
akan ada salah seorang dari umatku diberikan musibah yang sama denganku sesudah
aku meninggal”. (HR. Thabrani). Dari wafatnya beliau disinilah akan timbul
letak-letak perpecahan dan perbedaan dikalangan sahabat maupun generasi
berikutnya, karena sudah tidak ada lagi panutan dalam mengadukan setiap
permasalah-permasalahan baru yang muncul di zaman sepeninggal beliau. Dan hal
ini sesuai dengan sabdanya beliau: “Tahukah kamu apa yang aku lihat? Para
sahabat menjawab: tidak, (sabda beliau) sesungguhnya aku melihat fitnah itu
timbul dari celah-celah rumah kamu, seperti turunnya embun”. (HR. Muslim).
Dan sungguh benar apa yang dikatakan oleh beliau sesuai dengan hadits diatas,
tak lama kemudian terjadilah fitnah-fitnah yang besar yang dimulai dengan
terbunuhnya khalifah Umar bin Khattab, terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan,
terjadinya perang jamal antara kubu Ummul Mukminin Siti Aisyah dengan khalifah
Ali bin Abi Thalib, kemudian juga disusul dengan perang shiffin antara kubu
khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan dengan latar
belakang tidak mau membaiat khalifah Ali lantaran ingin mengusut terlebih
dahulu siapakah pelaku pembunuh khalifah Utsman, dan akhirnya terjadilah perang
shiffin. Kemudian, setelah perang shiffin telah berlalu selama 3 tahun
terbunuhlah khalifah Ali oleh seorang kaum khawarij yang bernama Abdur Rahman
bin Muljam pada malam hari menjelang shubuh tanggal 18 Ramadhan tahun 40 H
lantaran rasa sendam yang masih menggebu-gebu selama beberapa tahun atas
kebijakan khalifah Ali mengenai tahkim saat perang shiffin. Itulah, fase
pertama yang muncul setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW dan masih banyak
lagi fitnah-fitnah yang terjadi setelahnya.
Fase kedua,
pada fase kedua ini disebut dengan tanda-tanda pertengahan yang sudah terjadi
dan belum habis masanya sampai saat sekarang. Diantaranya yaitu perzinahan
merajalela, minuman keras merajalela, bermegah-megamahan dengan Mesjid, banyak
pembunuhan, suka sama suka dengan lawan jenis, orang benar disalahkan dan orang
salah dibenarkan, waktu semakin singkat, semakin banyak gempa bumi, mengikuti
perilaku umat lain dll. Dari semua tanda-tanda yang telah disebutkan diatas
sudah sangat jelas dan nyata bahwa pada saat sekarang memang sudah terjadi dan
tidak bisa dipungkiri lagi.
Fase ketiga,
pada fase ketiga atau yang terakhir ini disebut dengan tanda-tanda dekat yang
nantinya akan terjadi hari kiamat. Diantaranya yaitu turunnya Imam Mahdi
ditengah-tengah manusia sedang dilanda perselisihan dan kegoncangan-kegoncangan
dengan banyaknya kezhaliman-kezhaliman, maka pada saat itulah Imam Mahdi datang
untuk memenuhi bumi ini dengan kejujuran dan keadilan, akan tetapi sangat
disayangkan suasana ini terjadi selama kurang lebih sekitar 9 tahun saja.
Kemudian turunnya Dajjal seorang yang masih muda, berkulit kemerah-merahan
berperawakan pendek dan gemuk, berambut keriting, mata sebelah kanannya buta
dan matanya tidak menonjol keluar, dan juga tidak tenggelam kedalam, dan mata
sebelah kirinya ditumbuhi daging yang tebal pada sudutnya dan diantara kedua matanya
terdapat tulisan ka, fa, ra dan kalau disambung menjadi tulisan kafir.
Dajjal mempunyai kemampuan-kemampuan yang sangat luar biasa dan dengan
kemampuan itulah dia menyesatkan dan mengajak manusia untuk mengikutinya,
diantara kemampuannya itu adalah dapat menghidupkan orang yang mati dan
mematikan orang dalam seketika, dan dia akan akan menjelajah keseluruh penjuru
bumi dalam waktu hanya 40 hari dan hanya kota Mekkah dan Madinah lah daerah
yang dia tidak bisa memasukinya karena dua kota tersebut diharamkan baginya
untuk masuk dan disitu telah dijaga oleh para malaikat. Dan pada saat itulah
turun nabi Isa AS dengan tujuan untuk membunuh dajjal dan menyelamatkan
orang-orang islam. Pada akhirnya, terbunuhlah dajjal dan para pengikutnya oleh
nabi Isa dan kaum muslimin. Diantara fase ketiga ini juga akan keluar Ya’juj
& Ma’juj, munculnya kabut, gempa bumi, keluarnya binatang melata, terbitnya
matahari dari barat dll. Ketika sudah sempurna ketiga fase ini maka terjadilah
peristiwa yang amat sangat dahsyat yang dinamakan dengan Hari Kiamat.
Muhasabah, Muhasabah!
Alhasil, itulah gambaran-gambaran secara ringkas
mengenai huru-hara dan gemuruh yang amat sangat dahsyat peristiwa hari kiamat,
sekarang sudah kita lewati fase pertama dan kedua dan tinggal menunggu yang
ketiga. Sudahkah kita muhasabah (introspeksi) dan mempersiapkan diri akan hal
itu? dan apakah pekerjaan-pekerjaan yang kita kerjakan selama ini akan
mendapatkan balasan yang baik di sisi-Nya? []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar