KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Rabu, 02 Agustus 2017

Refleksi ke-3_Elan_Kel 3



Nilai
 
Tanggal Penyerahan Resume : 5 Agustus 2017
Nama                                       : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Mata Kuliah                            : Refleksi ke-2
Dosen                                      : -
Jenis Tugas                              : Refleksi
Tanggal Materi                        : 29 Juli 2017
 

Refleksi ke-3
Pentingnya Belajar dan Mengajarkan Ilmu
Pendidikan merukan suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari, dikaji, dan diteliti. Cakupan pendidikan yang begitu luas, dan menyeluruh meliputi pendidikan Jasmani, akal, dan rohani sangat terintegrasi dengan berbagai macam dimensi kehidupan manusia. Sebab melalui pendidikan akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Ilmu bagaikan pelita ditengah-tengah kegelapan, ilmu bagaikan petunjuk disaat perjalanan, ilmu bagaikan air sejuk yang menyegarkan, ilmu bagaikan penuntut dalam kehidupan, bahkan ilmu merupakan pemimpin dari apa yang kita kerjakan. Wajar apabila ada salah satu pendapat mengatakan “Dengan agama hidup terarah, dengan ilmu hidup jadi mudah, tanpa agama hidup kesasar, tanpa ilmu hidup sukar”.
            Dari ungkapan diatas tersirat bahwa setiap manusia mendapat kewajiban untuk senantiasa belajar, belajar, dan terus belajar. Belajar bukan hanya waktu satu, dua, atau tiga hari, bukan hanya bilangan bulan ataupun tahun. Akan tetapi, kewajiban belajar adalah sepanjang hayat, selama hayat masih di badan, selama nadi masih berdenyut maka pada saat itu kita harus tetap belajar. Hal ini sesuai dengan pesan salah satu Hadits baginda Nabi Muhammad SAW: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, mulai dari buaian sampai masuk liang lahat”. Atau dengan istilah populer sekarang disebut Life long Learning.
            Estafeta belajar harus senantiasa berkesinambungan dan berkelanjutan sebagai contoh: Rasulullah SAW mengajarkan para sahabat, para sahabat mengajarkan para Tabi’in, para Tabi’in mengajarkan Itba’ut tabi’in terus sampai kepada kita sekarang. Begitupun dengan kita sebagai guru mempunyai kewajiban untuk meneuskan estafeta ilmu tersebut dengan cara mengajarkan ilmu kepada para siswa. Perlu dipahami lebih dalam bahwa mengajar bukan sekedar transfer ilmu, akan tetapi jauh dari hal tersebut mengajar juga mendidik, menanamkan nilai, sikap, dan keterampilan.
            Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan pemerintah sebagai pengelola pendidikan memberikan arahan terkait tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan yang ditawarkan pemerintah adalah: mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
            Sejalan dengan perkembangan zaman yang dibarengi dengan kemajuan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sumber belajar semakin luas dan banyak untuk dijadikan sumber belajar. Kalaulah diibaratkan sebagai teko yang setiap saat bisa mengeluarkan air yang disajikankan pada sebuah gelas, maka teko itu akan mengeluarkan air sesuai dengan air yang terkandung didalamnya, namun perlu digaris bawahi teko tidak akan selamanya mengeluarkan air suatu saat akan mengering dan tidak lagi dapat mengeluarkan air apabila teko tesebut tidak lagi diisi air. Teko hanya mengeluarkan air apabila sebelumnya diisi terlebih dahulu.
Kurang lebih, cerita teko diatas adalah gambaran seorang guru, setiap saat dan setiap waktu seorang guru akan senantiasa mengajar dan memberikan berbagai macam ilmu kepada siswa dan siswinya. Apabila teko ingin terus mengeluarkan air yang dituangkan maka harus diisi air terlebih dahulu didalamnya, maka seorang gurupun harus mengisi ilmu dan berbagai macam informasi terlebih dahulu, agar pada saat mengajar dikelas seorang guru benar-benar siap untuk mengajar, sehingga seorang guru akan memiliki lompatan yang sangat bagus dari masa ke masa, dari waktu kewaktu. Mengapa demikian? Bukankah seorang guru yang mengajar adalah bagian dari mengulang kegiatan yang pernah dilakukan ditahun-tahun sebelumnya?. Memang ada benarnya materi yang disampaikan adalah bagiatan dari kegiatan yang pernah dilakukan dimasa-masa sebelumnya. Namun, perlu diingat bahwa setiap tahun siswa yang kita hadapi itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, berbeda siswa juga berbeda waktu. Oleh karena itu, kita harus sentiasa belajar kembali. Aku Bisa Mengajar, Karena Aku Belajar”. Sehingga dengan demiakian setiap saat setiap waktu kita akan senantiasa membuat berbagai macam perubahan dan inovasi dalam mengajar, dengan demikian terwujudlah apa yang disebut dengan PAIKEM (Pembelajaran aktif, Inovatif, Kereatif, Menyenangkan) ada juga yang menambahkan dengan kata GEMBROT (GEMbira dan BeRboBOT). Dengan pembelajaran inilah akan terwujud simbiosis mutualisme pendidikan antara siswa dan guru. Siswa akan senang dan menikmati proses belajar dan guru akan mengajar dengan penuh semanagat yang senantiasa memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa-siswinya.
Marilah kita sama-sama untuk senantiasa belajar, karena belajar bukan hanya untuk siswa tapi gurupun perlu belajar, belajar bukanlah untuk hari ini tapi belajar juga untuk masa depan, belajar bukan hanya untuk ulangan dan ujian semata lebih dari itu belajar adalah bekal untuk hidup masa sekarang, masa depan, dunia, dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar