
Nama : Endah Utari
Utusan : MUI Kecamatan Kemang
Jenis Tugas : Refleksi
Tanggal Penyerahan : 22 Juli 2017
THE
BEST OF PKU XI
Suatu
kebanggaan luar biasa yang saya dapatkan ketika mendapatkan kesempatan untuk
bergabung di Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan ke XI. Awalnya saya tidak
menyangka bisa lolos dalam seleksi pada hari minggu, 07 Mei 2017 yang lalu
karena saya cukup pesimis dengan keilmuan dan pengalaman yang saya miliki.
Tetapi ternyata Allah SWT mempunyai jalan-Nya sendiri untuk memberikan saya
kesempatan dan akhirnya saya lulus seleksi yang diumumkan pada hari minggu, 20
Mei 2017 lalu.
Pengalam
pertama sungguh luar biasa bisa bergabung dengan teman-temab se-Kabupaten Bogor
dari berbagai kecamatan dari ujung Bogor Barat-Bogor Timur-Bogor Utara- Bogor
Selatan semua berkumpul dari mulai rentang usia 21-45 tahun dan dari berbagai
background pendidikan dan pengalaman serta prestasi yang berbeda-beda pula.
Tetapi disini kita sama-sama belajar, berjuang dan berproses untuk kemajuan MUI
Kabupaten Bogor dan khususnya untuk kemajuan kualitas diri kita sendiri.
Disini
saya bertemu dengan para alumni PKU sebelum-sebelumya yang mempunyai kualitas
keilmuan dan prestasi-prestasi yang sangat membanggakan. Serta dapat menjadi
contoh atau suri tauladan untuk teman-teman PKU XI yang masih baru ini. Selain
itu, pengajar-pengajar dan dosen-dosen handal di bidangnya masing-masingpun
dihadirkan mulai dari Kyai, Ustadz, Profesor, Pejabat Tinggi dan lain-lain. Sungguh
pengalaman belajar yang sangat luar biasa yang belum pernah saya rasakan
sebelumya.
Di
dalam suasana belajarpun terlihat sangat asyik, enjoy dan teman-teman di dalam
kelas bisa membuat nyaman belajar di dalam kelas. Materi-materi yang diajarkan
pun sangat beragam mulai dari ilmu agama, ilmu umum, ilmu sosial sampai
ilmu-ilmu yang bersifat kekinian yang tentunya semua disiplin ilmu itu akan
kita butuhkan untuk kehidupan kita di masa yang akan datang.
Semua
yang saya alami sungguh tidak dapat terlukiskan dengan kata-kata. Rasa bangga
dan rasa bahagiapun turut menghiasi hari-hari di kuliah perdana PKU XI ini.
Semoga selalu semangat dan istiqomah.
Nama : Endah Utari
Utusan : MUI Kecamatan Kemang
Mata kuliah :
Islam Dan Perdamaian Dunia
Dosen : Prof.Dr.Soz.Gumilar Roesliwa
S
Jenis Tugas : Resume
Tanggal Materi : 15 Juli 2017

ISLAM
DAN PERDAMAIAN DUNIA
·
Pada
dasarnya topic yang menarik yang dibahas pada saat ini adalah ulama yang
berwawasan global, yaitu ulama’ yang tidak hanya mumpuni dalam satu disiplin
ilmu tetapi menguasai berbagai disiplin ilmu terutama issu-issu yang kekinian
·
Apa
yang dimaksud dengan ulama’? Ulama’-Ilmu-Alima yaitu orang-orang yang
berilmu, bukan berarti ilmu yang statis, yang sudah ada atau diturunkan sejak
zaman dahulu tanpa mengikuti perkembangan zaman.
·
Pemikiran
ulama’ dan tulisan-tulisan serta karangan-karangan para ulama’ banyak sekali
yang baru dan ditulis dengan berbagai gaya bahasa
·
Ulama’
terdahulu tentu berbeda dengan ulama’ masa kini, ulama’ masa kini tentu
kapasitas keilmuannya harus lebih baik dari ulama’ terdahulu, karena
perubahan-perubahan yang terus berkembang, perubahan tersebut semakin cepat dan
semakin banyak. Seperti halnya perkembangan computer yang terus melesat dari
masa ke masa
·
Konsentrasi
seseorang ketika membaca hanya 15 menit, untuk itu selingi waktu membaca dengan
mencatat hal-hal penting di kertas atau buku agar focus membaca tetap konsisten
·
Di
jerman professor itu seperti raja
·
“Beruntung-Kerja keras-Membaca-Menulis” motto
hidup dari seorang bapak Gumilar
·
“Menulis-Membaca” Tulis yang and abaca,
baca yang anda tulis
·
Dalam
menempatkan diri menjadi seorang kader ulama’ merupakan suatu keberuntungan dan
harus disambut dengan do’a dan kerja keras. Janganlah melupakan shalat, jangan
lepas dari tadarus setelah shalat, berdo’a, shalat dhuha, shalat tahajud dan
puasa
·
Apapun profersi yang diambil jangan
setengah-setengah. Karena tidak ada kesempatan tanpa mengembangkan diri
·
Banyak
mendengar, berdiskusi dan tidak malu untuk bertanya
·
Ulama’
itu akan selalu sentral dimata agama Islam. Kehadirannya sangat penting untuk
semua lini kehidupan terutama dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Serta ulama’ itu
harus benar-benar berpegang pada al-Qur’an dan hadits
·
Islam
akan menjadi penerang disemua pelosok bumi, karena agama yang akan membawa
kedamaian yang universal
·
Islam
tidak akan lekang oleh zaman karena Islam adalah pembawa pesan damai
·
Para
ulama’ harus mempunyai sikap pemberani, bijaksana, cerdas IQ nya, cepat menagkap
segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh ummat
·
Agama
dan keberagaman. Tidak cukup kita hanya berpegang pada syari’ah saja tetapi
juga harus kritis terhadap hal-hal baru yang berkembang demikian cepat
·
Ulama’
yang mumpuni akan bijakn menghadapi hal-hal negative dari semua keragaman yang
ada
·
Ruh-Kebenaran-Mukmin-Kitab
·
Disadari
bahwa Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan berbeda-beda. Ini merupakan
kehendak Allah SWT
·
Islam
adalah Haq yang diciptakan oleh Allah SWT dan Islam merupakan
bentuk kepatuhan. Tidak peduli ia dilahirkan dalam keadaan apapun
·
Semua
professor yang berasal dari manapun akan berakhir pada temuan tentang Islam
·
Ghost City In China merupakan
kota-kota yang dibangun oleh china untuk masa depan atau peradaban baru dengan energy saving untuk 50 tahun kehidupan
mendatang
·
Kapitalisme merupakan
ekspansi pasar menuju kekuatan ekonomi kapitalistik
·
Jarak
tidak ada lagi artinya. Otomatis waktu dan ruangpun tidak aka nada lagi artinya
·
Globalisasi bisa
juga menjadi penyakit
·
Ulama’
yang berwawasan global adalah ia yang bijak dalam menyikapi keberagaman,
terbuka, berwawasan agama, berwawasan umum.
·
Keanekaragaman
merupakan Berkah

Nama : Endah Utari
Utusan : MUI Kecamatan Kemang
Mata kuliah :
Ulummul Hadits
Dosen : K.H. Sanusi Azhari
Jenis Tugas : Resume
Tanggal Materi : 15 Juli 2017

PERKENALAN
K.H. SANUSI AZHARI
·
Nama
asli beliau adalah SANUSI, nama belakang beliau ditambahi AZHARI yang merupakan
nama ayah beliau. Maka, jadilah nama lengkap beliau SANUSI AZHARI
·
Beliau
pernah bersekolah di SR (Sekolah Rakyat) kalau sekarang biasa disebut SD
(Sekolah Dasar)
·
Beliau
sekolah di SMP (Sekolah Menengah Pertama) lulus tahun 1959
·
Pernah
juga belajar di Pesantren Lontar (Pesantren al-Qur’an dan Tafsir) selama 6
bulan
·
Beliau
juga pernah belajar di Gontor
·
Beliau
pernah mengenyam pendidikan di IAIN Serang Banten Fakultas Syari’ah
·
Pernah
bekerja pada urusan haji bagian paspor haji
·
Pernah
juga menjadi guru di PGA filial Cibinong dalam waktu 1 tahun lalu menjadi
kepala sekolah
·
Beliau
juga pernah bertugas menjadi anggota dewan
·
Beliau
pernah menjadi Penilik di Kabupaten
Bogor
·
Beliau
juga pernah menjadi Pendais di
Kabupaten Bogor
·
Beliau
berkata bahwa : “Ulama adalah pewaris
para Nabi”
·
Ummat
di dunia ini tidak akan sesat jika berpegang pada al-Qur’an dan Hadits
·
Pengalam
organisasi beliau yaitu di Tarbiyah beliau pernah menjadi penasehat, ketua MUI
Kabupaten Bogor selama 2 periode yaitu pada Periode Keempat tahun 1999-1995 dan
Periode Kelima tahun 1995-2000 dengan kantor secretariat di Pemda Kabupaten
Bogor jalan Veteran dan Masjid Baitul Faizin, Cibinong
·
Beliau
juga pernah menjadi ketua GUPI selama 2 tahun atau 2 periode, serta ketua MDI
selama 2 periode juga
·
Beliau
pernah juga menjabat sebagai ketua Koperasi dan ketua partai Golongan Karya
(GolKar) selama 7 periode
·
Semasa
belajar beliau mempunyai kisah yang unik, dimana beliau dibawa oleh ayahnya ke
sebuah pesantren tanpa tahu bahwa beliau akan belajar disana. Setelah sampai
disana beliau harus mengikuti tes dan harus lulus bagaimanapun juga, karena
beliau sudah ditinggal pulang ke rumah oleh ayahnya tanpa tahu jalan pulang
·
Akhirnya
beliau pun lulus tes dan membuat kedua orangtuanya bangga.
·
Lalu,
beliau tidak merasa bahagia belajar di pesantren karena tadinya bukan keinginan
dari hati beliau.
·
Jika
beliau merasa rindu dengan orangtuanya dan dengan sanak saudaranya beliau
selalu mengirim surat lalu orangtuanya membalas dengan mengirim sebuah paket.
Entah itu berisi makanan, pakaian, atau uang yang bertujuan agar beliau betah
tinggal di pondok pesantren
·
Kalau
beliau merasa ingin pulang ke rumah beliau sering melamun di bawah pohon dan
memikirkan kehidupan beliau di pesantren
·
Selama
ini beliau telah banyak mengenyam pendidikan baik pendidikan formal maupun non
formal. Tetapi yang sangat disayangkan adalah beliau tidak memili ijazah
dikarenakan ada asisten rumah tangganya yang tidak tahu bahwa itu adalah
dokumen penting beliau. Jadi langsung saja dibuang ke tempat sampah oleh
asisten rumah tangga tersebut
·
Walaupun
begitu pencapaian-pencapaian beliau selama ini sungguh menakjubkan dimulai dari
beliau memiliki banyak property seperti tanah, kendaraan dan lain-lain bahkan
mengalahkan property saudara beliau yang seorang dokter
·
Yang
tadinya beliau khawatir dengan masalah duniawi dengan terus tekun beribadah
beliau yakin bahwa harta akan mengikuti ketika kita terus istiqomah di jalan
Allah SWT
·
Beliau
adalah anak satu-satunya yang dipesantrenkan oleh kedua orangtuanya. Karena itu
beliau sempat merasa heran dan khawatir jika suatu ketika beliau tidak bisa
kerja dan menafkahi keluarganya
·
Kisah
beliau begitu Inspiratif dan membuat
semangat untuk selalu menjadi yang terbaik dalam hidup ini dengan selalu
belajar, bekerja dan berdo’a.

Nama : Endah Utari
Utusan : MUI Kecamatan Kemang
Mata kuliah :
Ulummul Fiqh
Dosen : Ustadz. Taqiy Al-Maqsudiy
Jenis Tugas : Resume
Tanggal Materi : 15 Juli 2017

IJTIHAD
DAN TAQLID
·
Dalam
hidup kita tidak boleh ambisius
·
Dalam
hal keilmuan, jangan merasa puas dengan apa yang kita dapat
·
Ijtihad adalah
produk ahli fiqh. Fiqh membuat ruang agar kita berbeda pendapat
·
Jika
ingin menjadi seorang mujtahid yaitu
orang yang berijtihad tentu ada persyaratannya. Lebih dari 21 persyaratan
menjadi mujtahid
·
Diantara
persyaratan menjadi seorang mujtahid yaitu menguasai Ilmu al-Qur’an dan metode
pemaknaannya, ilmu hadits serta metodenya, Teks Buku (Matan) serta metode
pemaknaannya, dan juga menguasai dalil Qiyas serta mengetahui pengetahuan
lainnya
·
Ijtihad yaitu
menyerahkan sumber daya yang ada pada diri seseorang
·
Dzhon-Wahm-Syak
·
Ijtihad-Mujtahid orang
yang melakukan ijtihad
·
Fungsi
Ijtihad adalah ketika kata Ijtihad dimutlakkan
dalam pemakaiannya maka yang dimaksud dengan kata ijtihad tersebut adalah Mujtahid
Muthlaq. Yang dimaksud Mujtahid
Muthlaq secara asal adalah mengerahkan segala sesuatu yang ia miliki berupa
pemikiran dan keilmuan yang dituangkan kepada sesuatu yang ia teliti untuk
mencapai tujuan yang dimaksud
·
Banyak
sekali saat ini terjadi aliran-aliran agama tanpa madzhab
·
Istilah
ijtihad bermaksud menggali hokum dari
al-Qur’an dan Sunnah Nabi
·
Menurut
para ulama’ bahwa seorang mujtahid ada dan sudah tidak adanya lagi. Menurut
Imam Subki dari tahun 300 sudah tidak ada lagi orang yang disebut mujtahid
tetapi menurut Imam Suyuthi bahwa sampai akhir zaman mujtahid selalu ada.
Disebut pembaharu yang memperkuat agama Islam atau disebut dengan istilah
mentaqrir
·
Mujtahid muncul
setiap 100 tahun sekali untuk mentaqrir ajaran sebelumnya
·
Kalau
mujtahid madzhab mungkin ada
·
Pendiri
madzhab mempunyai ulama’-ulama’ di bidangnya masing-masing
·
Sebutan
Asy-Syaikhoni untuk ahli fiqh ini diperuntukan bagi Imam Nawawi dan Imam Rofe’I
dan untuk ahli Hadits ini diperuntukan bagi Imam Bukhori dan Imam Muslim
·
Taqlid yaitu mengetahui
fatwa tanpa harus mengetahui dalilnya. Tidak perlu untuk mengucapkannya, cukup
di dalam hati saja
·
Taqlid dalam pengertian
yang lain, yaitu mengikuti pendapat seorang mujahid atau ulama’ tertentu tanpa
mengetahui sumber dan cara pengambilan hukum dari pendapat tersebut
·
Orang
yang bertaqlid disebut Muqolid
·
Taqlid ada yang
dibolehkan dan ada juga yang diharamkan. Taqlid yang dibolehkan yaitu taqlid
kepada mujtahid dengan syara’ bukan yang bersangkutan. Serta selalu kritis
terhadap dalil-dalilnya. Taqlid yang diwajibkan yaitu taqlid kepada orang yang
perkataannya, perbuatannya dan ketetapannya dijadikan hujjah yaitu Rasulullah
SAW
·
Mujtahid Fatwa adalah
orang yang mampu untuk mentarjih suatu hukum yang berasal dari pendapat para
ulama’
·
Seorang
mujtahid tidak boleh bertaqlid
·
Dipersilahkan
kepada seluruh ummat Islam bermadzhab kepada Imam yang 4 yaitu Imam Syafi’I,
Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Ahmad Bin Hanbali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar