KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Senin, 31 Juli 2017

Refleksi ke-2_Elan_Kel.3



Nilai
 
Tanggal Penyerahan Resume : 29 Juli 2017
Nama                                      : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Mata Kuliah                            : Refleksi ke-2
Dosen                                      : -
Jenis Tugas                             : Refleksi
Tanggal Materi                       : 22 Juli 2017
 

Refleksi ke-2
“4 (Empat) Kebahagiaan Orang Tua”

Anak karunia yang diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua, lahirnya seorang anak menjadi dambaan setiap orang tua, sehingga seorang anak sering juga disebut dengan belahan jiwa, permata hati, penyejuk mata, dan masih banyak lagi sebutan orang tua untuk menggambarkan betapa cintanya kepada anak.
Ada 4 (empat) kebahagiaan orang tua atas lahirnya seorang anak. Pertama, adalah saat hari kelahiran anak. Selama 9 (Sembilan) bulan ibu mengandung dengan penuh susah payah dan merawat janin agar tumbuh dan berkembang dengan baik, saat melahirkan adalah saat yang meneganggkan dan penuh perjuangan bahkan nyawa sekalipun menjadi taruhannya. Namun, semua susah payah dan rasa sakit melahirkan semua sirna ketika melihat bayi lahir. Hari demi hari terus dilalui tak terasa seorang anak tumbuh mulai dari balita, anak-anak, remaja hingga dewasa. Sungguh berbahagia melihat anak-anak menjadi lebih pintar, lebih berhasil, shalih, berakhlak mulia, dan menduduki tempat yang bermartabat dilingkungan masyarakat.
Kebahagiaan kedua, orang tua adalah ketika melihat anak-anak tumbuh dan berkembang dengan sehat, mampu bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat. Kebahagiaan itu saya rasakan lebih besar lagi manakala melihat mereka memiliki kepekaan sosial, menolong dan melindungi kaum yang lemah. Bukan sebuah masalah apakah anak-anak mengingat jasa saya atau tidak. Hal yang terpenting adalah orang tua telah melaksanakan tugas mendidik  agar anak-anak bisa melaksanakan tugas dan kewajiban ibadah mereka, serta tugas kepemimpinan yang diamanatkan Allah SWT.
Kebahagiaan ketiga, ketika orang tua sudah memasuki lanjut sudah banyak keterbatasan baik keterbatasan secara fisik, financial, kesehatan atau lain sebagainya, maka dengan hadirnya anak menjadi garda terdepan untuk membantu memenuhi kebutuhan orang tua. Orang tua memang tidak mengharapkan balas jasa dari anaknya, namun, balas jasa seorang anak kepada orang tuanya adalah amal yang sangat mulia.
Kebahagiaan empat, adalah anak senatiasa mengirimkan dan memanjatkan do’a untuk orang tua ketika kita sudah tiada dan berpindah dari dunia menuju alam barzakh. Do’a inilah menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Sebab, do’a dari anak shalih untuk orang tuanya bagian dari amal yang terus mengalir pahalanya tiada terputus. Mari kita mendidik anak-anak kita dengan pembisaan berakhlak mulia,  pengawasan yang intensif, memahami dunia anak-anak yang menyenangkan, mengubah karakter negatif anak menjadi positif, Insya Allah menjadi anak yang berakhlak mulia dan tercipta Baiti Jannati tumahku surgaku. Wallahu ‘alam bi Shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar