|
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan :
MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok :
3 (Tiga)
Mata Kuliah :
Refleksi ke-2
Dosen :
-
Jenis Tugas :
Refleksi
Tanggal Materi :
22 Juli 2017

Refleksi
ke-2
“4
(Empat) Kebahagiaan Orang Tua”
Anak
karunia yang diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua, lahirnya seorang anak
menjadi dambaan setiap orang tua, sehingga seorang anak sering juga disebut
dengan belahan jiwa, permata hati, penyejuk mata, dan masih banyak lagi sebutan
orang tua untuk menggambarkan betapa cintanya kepada anak.
Ada
4 (empat) kebahagiaan orang tua atas lahirnya seorang anak. Pertama,
adalah saat hari kelahiran anak. Selama 9 (Sembilan) bulan ibu mengandung
dengan penuh susah payah dan merawat janin agar tumbuh dan berkembang dengan
baik, saat melahirkan adalah saat yang meneganggkan dan penuh perjuangan bahkan
nyawa sekalipun menjadi taruhannya. Namun, semua susah payah dan rasa sakit
melahirkan semua sirna ketika melihat bayi lahir. Hari demi hari terus dilalui
tak terasa seorang anak tumbuh mulai dari balita, anak-anak, remaja hingga
dewasa. Sungguh berbahagia melihat anak-anak menjadi lebih pintar, lebih
berhasil, shalih, berakhlak mulia, dan menduduki tempat yang bermartabat
dilingkungan masyarakat.
Kebahagiaan
kedua, orang tua adalah ketika melihat anak-anak tumbuh dan berkembang
dengan sehat, mampu bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat. Kebahagiaan
itu saya rasakan lebih besar lagi manakala melihat mereka memiliki kepekaan
sosial, menolong dan melindungi kaum yang lemah. Bukan sebuah masalah apakah
anak-anak mengingat jasa saya atau tidak. Hal yang terpenting adalah orang tua
telah melaksanakan tugas mendidik agar
anak-anak bisa melaksanakan tugas dan kewajiban ibadah mereka, serta tugas
kepemimpinan yang diamanatkan Allah SWT.
Kebahagiaan
ketiga, ketika orang tua sudah memasuki lanjut sudah banyak keterbatasan
baik keterbatasan secara fisik, financial, kesehatan atau lain sebagainya, maka
dengan hadirnya anak menjadi garda terdepan untuk membantu memenuhi kebutuhan
orang tua. Orang tua memang tidak mengharapkan balas jasa dari anaknya, namun,
balas jasa seorang anak kepada orang tuanya adalah amal yang sangat mulia.
Kebahagiaan
empat, adalah anak senatiasa mengirimkan dan memanjatkan do’a untuk
orang tua ketika kita sudah tiada dan berpindah dari dunia menuju alam barzakh.
Do’a inilah menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Sebab, do’a dari anak shalih
untuk orang tuanya bagian dari amal yang terus mengalir pahalanya tiada
terputus. Mari kita mendidik anak-anak kita dengan
pembisaan berakhlak mulia, pengawasan
yang intensif, memahami dunia anak-anak yang menyenangkan,
mengubah karakter negatif anak menjadi positif, Insya Allah menjadi anak yang
berakhlak mulia dan tercipta Baiti Jannati tumahku surgaku. Wallahu
‘alam bi Shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar