KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Selasa, 03 Oktober 2017

Tugas Refleksi_Elan JS_Minggu ke-12



Tanggal Penyerahan Resume : 06 Oktober 2017
Nama                                      : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Jenis Tugas                             : Refleksi Minggu ke-12
Tanggal Materi                       : 30 September 2017


Wahai Anakku, Cintailah Al-Qur’an


Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak adalah hal yang paling pokok dalam Islam. Dengan hal tersebut, anak akan senantiasa dalam fitrahnya dan di dalam hatinya bersemayam cahaya-cahaya hikmah sebelum hawa nafsu dan maksiat mengeruhkan hati dan menyesatkannya dari jalan yang benar.
Rasulullah Saw bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Mencintai Al-Qur’an disertai menghafal akan dapat menumbuhkan perilaku, akhlak, dan sifat mulia. Menanamkan rasa cinta anak terhadap Al-Qur’an pertama kali harus dilakukan di dalam keluarga, yaitu dengan metode keteladanan. Karena itu, jika kita menginginkan anak mencintai Al-Qur’an, maka jadikanlah keluarga kita sebagai suri teladan yang baik dengan cara berinteraksi secara baik dengan Al-Qur’an. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memuliakan kesucian Al-Qur’an, sering memperdengarkan Al-Qur’an di rumah dengan suara merdu dan syahdu, memperlihatkan pada anak kecintaan kita pada Al-Qur’an, misalnya dengan cara rutin membacanya. Adapun metode-metode yang bisa digunakan anak mencintai Al-Qur’an diantaranya adalah: pertama, Bercerita kepada anak dengan kisah-kisah yang diambil dari Al-Qur’an. mempersiapkan cerita untuk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah Ta’ala dan Al-Qur’an Al-Karim, akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil dari Al-Qur’an secara langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, dan lain-lain. Kedua, Sabar dalam menghadapi anak, misalnya ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita harus menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Ketiga, Menggunakan metode pemberian penghargaan untuk memotivasi anak. Keempat, Menggunakan semboyan untuk mengarahkan anak mencintai Al-Qur’an. Misalnya :
Saya mencintai Al-Qur’an, Al-Qur’an Kalamullah, Allah mencintai anak yang cinta Al-Qur’an. Kelima, Menggunakan sarana menghafal yang inovatif. misalnya Bagi anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya, dapat menggunakan sarana berupa kaset, Bagi anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Qur’an yang cantik dan terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena ia ditulis dalam lembaran-lembaran yang indah dan rapi, Bagi anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa mengajarkannya melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan tulis, dan lain-lain yang menarik perhatiannya. Kenam, Memilih waktu yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an.
 Kemudian agar anak mencintai Al-Qur’an adalah dengan membuat anak-anak kita mencintai kita, karena ketika kita mencintai Al-Qur’an, maka anak-anak pun akan mencintai Al-Qur’an, karena mereka mengikuti orang yang dicintai. Adapun beberapa cara agar anak-anak kita semakin mencintai kita antara lain: pertama, Senantiasa bergantung kepada Allah, selalu berdo’a kepada Allah untuk kebaikan anak-anak. Kedua, Bergaul dengan anak-anak sesuai dengan jenjang umurnya, ketiga, memberi pengarahan dan nasehat, keempat, memberikan hadiah apabila berbuat baik dan memberikan teguran ketika berbuat salah. Kelima, memahami skill dan hobi yang dimiliki anak-anak, keenam, berusaha dengan sepenuh hati untuk bersahabat dengan anak-anak, ketujuh, mengungkapkan rasa cinta kepada anak, baik baik dengan lisan maupun perbuatan.
Wallahu’alam bi shawab.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar