KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Selasa, 03 Oktober 2017

Tugas Resume_SG_DR.KH. Chalil Nafis,Lc, MA_Elan JS



Tanggal Penyerahan Resume : 07 Oktober 2017
Nama                                      : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Mata Kuliah                            : Stadium General
Dosen                                      : Dr. KH. M. Chalil Nafis, Lc, MA.
Jenis Tugas                             : Resume
Tanggal Materi                       : 30 September 2017


PROGRAM PROTITAS DAKWAH
 

Pengertian Dakwah
Dakwah adalah kegiatan menyeru dan mengajak untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan tuntunan aqidah, syariah dan akhlak islam, serta usaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik jasmani dan rohani juga dunia dan akhirat.

Problem Dakwah
1.     Tidak memilik data keumatan dan data paham keagamaan yang akurat
2.     Banyak paham sempalan dan aliran sesat yang terus bermunculan
3.     Sasaran dakwah yang tak terpetakan secara baik.
4. Tingkah laku sebagian da’i yang tak sesuai dengan sifat pendakwah 

Optimalisasi Peran Dakwah
1.     Penyelesaian program peta dakwah di masing-masing kabupaten kota
2.     Pembinaan dan koordinasi dakwah dengan para da’i agar berpegang dengah pedoman dan kode etik dakwah
3.     Akademi Dakwah Islam Wasathi menuju standarisasi da’i  yang profesional
 

Peta Dakwah
Tujuan Peta Dakwah
1.     Pelaksanaan dakwah agar menjadi lebih terkoordinasi antara para dai (muballigh) yang satu dengan yang lain, sehingga tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) dakwah yang tidak diperlukan.
2.     Dakwah Islamiyah dapat dilaksanakan lebih tepat sasaran berdasarkan data yang terukur, akurat dan lengkap sesuai dengan kondisi di lapangan.
3. Memudahkan kepada seluruh stake-holder dakwah untuk menemukan obyek, target, dan metode yang digunakan sehingga dakwah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Pedoman & Kode Etik Da’i

Kode etik dalam pelaksanaan tugas:
Mengenal posisi diri dalam kapisitas sebagai apa dan siapa. Seorang da’i harus berkarakter lemah lembut (Layyinan), sukarela tanpa paksaan (Tathawwu’iyyan), toleran terhadap perbedaan (Tasamuhiyyan), dan menyayangi objek dan sesama pelaku dakwah (Tawaddudiyan wa Tarahumiyan).

Etika Dakwah
1.     Menyatukan antara ucapan dan perbuatan.
2.     Tidak melakukan pencampuradukan aqidah dan ibadah agama-agama.
3.     Tidak menghina sesembahan non muslim.
4.     Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi sasaran dakwah.
5.     Tidak meminta dan menetapkan nilai imbalan.
6.     Menghindari pergaulan yang mengundang syubhat dari masyarakat.
7.     Tidak menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dikuasainya.
8.     Menganggap sesama pelaku dakwah sebagai mitra yang saling menguatkan, bukan pesaing yang saling menjatuhkan.
9. Menyelenggarakan kegiatan dakwah dengan sumber pendanaan yang halal dan tidak mengikat.

Kualifikasi Da’i
1.     Kualitas kalbu: Kematangan psikologis dan spiritual
2.     Kualitas sosial: Kompetensi komunikasi yang baik secara vertikal, horizontal, dan diagonal dengan sesama manusia.
3.     Kualitas lisan: Kompetensi dalam penggunaan lidah dan pengendaliannya, dengan bertutur kata benar, halus, lembut, tepat, efektif, dan efisien.
4.     Kualitas keilmuan: Khusus Da’I Muballigh harus memiliki kompetensi da’i dari aspek keilmuan normatif dan praktis aplikatif. Seperti penguasaan dalil Qur’an dan hadits, secara bacaan (tilawatan), pemahaman (fahman), dan praktik keseharian (tathbiqan).
5.     Kualitas fisik: Kondisi jasmani yang sehat, prima, energik, dan penuh vitalitas
6. Kualitas ekonomi: Kompetensi ekonomi yang mumpuni dan berdikari karena kelemahan aspek ekonomi akan menjadi kendala dakwah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar