|
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan :
MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok :
3 (Tiga)
Mata Kuliah :
Tasawuf
Dosen :
Drs. KH. Husnuddin
Jenis Tugas :
Resume

Hikmah ke-16 (Tanda-tanda Kebodohan)
٭ ماتركَ من الجهلِ شيْـءـاًمن ارادَ ان
يُحدِثَ فى الوَقتِ غيرَمااظهرهُ اللهُ فيهِ ٭.
"Tiada
meninggalkan sedikitpun dari kebodohan, barangsiapa yang berusaha akan
mengadakan sesuatu dalam suatu masa, selain dari apa yang dijadikan oleh Allah
di dalam masa itu. (Kitab
Al-Hikam Ibnu Athaillah Al-Askandary).
Hikmah ke-17
(Jangan Menunda Amal)
”٭ اِحالتكَ الاَعمالِ علىٰ وجودِ الفراغِ
من رعوناتِ النـَّفـْسِ ٭
Menunda
amal perbuatan [kebaikan] karena menanti kesempatanlebih baik, suatu tanda
kebodohan yang mempengaruhi jiwa.Seorang murid apabila terlalu disibukkan
dengan urusan dunianya, yang bisa menghalangi amal yang menyebabkan dekat
dengan Allah, sehingga dia menangguhkan amal menunggu kesempatan yangtidak
sibuk itu dinamakan kebodohan. (Kitab Al-Hikam Ibnu Athaillah Al-Askandary).
Hikmah ke-18
(Jangan Minta Dipindah Dari Satu Maqom Ke Maqom Lain)
”٭ لاتَطلُبْ منهُ ان يُخرِجكَ من حالةٍ
ليَسْتعملكَ فيماَ سِواها فلوارَادكَ لاسْتَعْملك من غير اِخرَاجٍ ٭.
"Jangan
engkau memintakepada Allah supaya dipindahkan dari suatu masalah kepada masalah
yang lain, sebab sekiranya Allah menghendakinya tentutelah memindahkanmu, tanpa
merubah keadaan yang terdahulu." (Kitab
Al-Hikam Ibnu Athaillah Al-Askandary).
Hikmah ke-19 (Salik, Jangan Berhenti Karena Godaan)
مااَرادتْ
هِمّـَة ُ سالكٍ ان تقِفَ عِندَما كُشِفَ لهاَ الاَّونادَتـْهُ هَوَاتِفُ
الحقيقَةِ الَّذى تطْلُبُهُ امامكَ وَلاَ تبَرَّجَتْ ظَواهِرُالمكوّناتِ الاَّ
ونادتكَ حقاَءـقهاَ انَّما نحنُ فِتنةٌ فلا تـكفـُرْ“
Tiada
kehendak dan semangat orang salik [yang mengembara menuju kepada Allah] untuk
berhenti ketika terbuka baginya sebagian yang ghoib, segera
diperingatkan oleh suara hakikat. Bukan itu tujuan, dan teruslah mengembara
berjalan menuju ke depan. Demikian pula tiada tampak baginya keindahan alam, (Kitab Al-Hikam Ibnu Athaillah Al-Askandary).
Hikmah ke-20 (Jangan Menuduh Allah)
”٭ طلبُكَ منهُ اِتـِّهامٌ لهُ وطلَبُكَ
لهُ غيْبَة ٌمنكَ عنـْهُ
وطلبكَ لغيرِهِ لقِلَّةِ
حياءـكَ منهُ وطلَبُكَ من غيرهِ لِوُجُودِ بُعْدِكَ عَنْهُ ٭.
Permintaanmu
dari Allahmengandungpengertian menuduh Allah, khawatir tidak memberimu. Dan
engkau memohon kepada Allah supaya mendekatkan dirimu kepada-Nya, berarti
engkau masih merasa jauh dari pada-Nya”. (Kitab
Al-Hikam Ibnu Athaillah Al-Askandary).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar