|
Nama : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan :
MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok :
3 (Tiga)
Mata Kuliah :
Refleksi
Dosen :
-
Jenis Tugas :
Refleksi
Tanggal Materi :
12 Agustus 2017

Refleksi
ke-5
Kemerdekaan
dalam Islam
“Merdeka, merdeka, merdeka”
Kemerdekaan merupakan bagian dari nikmat yang besar. Oleh karena
itu, kemerdekaan harus kita syukuri dan memenfaatkan serta mengisinya untuk
pembangunan baik pembanguna SDM (Sumber Daya Manusia) ataupun pembangunan
sarana dan prasarana untuk kemaslahatan dan memenuhi kebutuhan khalayat umum.
Kemerdekaan memiliki beragam makna. 17 Agustus 1945 merupakan hari yang
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab, pada hari itu Proklamasi yang
dibacakan oleh pendiri bangsa Ir. Soekarno tidak secara eksplisit menerangkan
apa makna kemerdekaan
bagi bangsa dan Negara Indonesia. Ketika Soekarno menyatakan kemerdekaan bangsa
Indonesia, tentu yang dimaksudnya adalah kemerdekaan Indonesia dari penindasan
dan penjajahan kaum penjajah.
Dalam pembakaan UUD 1945 ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah pintu
gerbang menuju cita-cita kebangsaan dan ke-indonesia-an yang sejati. Serlanjutnya,
apa arti kemerdekaan menurut Islam? Dalam Al-Quran
ditunjukkan berbagai kisah kemerdekaan orang-orang terdahulu yang dapat
menginspirasi kita sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka 72 tahun (17
Agustus 1945 - 17 Agustus 2017).
Ada beberapa makna kemerdekaan yang bias dijadikan rujukan
diantranya adalah sebagai berikut:
Pertama, makna kemerdekaan dapat diambil
dari kisah Nabi Ibrahim AS ketia ia membebaskan dirinya dari kehidupan
bangsanya yang sesat. Kedua, makna kemerdekaan juga
dapat dipetik dari kisah Nabi Musa ketika membebaskan bangsanya dari
penindasan Firaun. Kekejaman rezim Firaun terhadap Bani
Israil (bangsa Israel) dikisahkan dalam berbagai ayat Al-Quran.
Rezim Firaun merupakan representasi komunitas yang menyombongkan diri dan sok
berkuasa di muka bumi. Ketiga, kisah sukses Nabi
Muhammad dalam mengemban Risalah di muka bumi. Allah SWT berfirman,
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu,
dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu.” (QS. Al-Maidah: ayat 3). Keempat, merdeka memenuhi
berbagai kebutuhan hidup dan bisa membantu sesama.
Dari makna-makna kemerdekaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
setiap manusia pada hakikatnya ingin hidup merdeka baik merdeka dengan membebaskan
dirinya dari kehidupan bangsanya yang sesat, membebaskan bangsanya dari
penindasan, sukses meraih cita-cita yang diinginkan, serta merdeka memenuhi
berbagai kebutuhan hidup dan bisa membantu sesama sehingga menjadi manusia
terbaik karena banyak member manfaat bagi manussia lainnya.
Semoga bangsa Indonesia yang sudah merdeka ke-72 tahun, menjadi
bangsa yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran menuju Indonesia
sejahtera lahir dan bathin, dengan pemimpin yang adil dan amanah serta
masyarakat yang makmur dan taat beribadah. Aamiin. Wallhu’alam bi Shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar