KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Senin, 14 Agustus 2017

Refleksi ke-5_Elan JS



Nilai
 
Tanggal Penyerahan Resume : 19 Agustus 2017
Nama                                       : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Mata Kuliah                            : Refleksi
Dosen                                      : -
Jenis Tugas                              : Refleksi
Tanggal Materi                        : 12 Agustus 2017
 

Refleksi ke-5
Kemerdekaan dalam Islam
“Merdeka, merdeka, merdeka”

Kemerdekaan merupakan bagian dari nikmat yang besar. Oleh karena itu, kemerdekaan harus kita syukuri dan memenfaatkan serta mengisinya untuk pembangunan baik pembanguna SDM (Sumber Daya Manusia) ataupun pembangunan sarana dan prasarana untuk kemaslahatan dan memenuhi kebutuhan khalayat umum. Kemerdekaan memiliki beragam makna. 17 Agustus 1945 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sebab, pada hari itu Proklamasi yang dibacakan oleh pendiri bangsa Ir. Soekarno tidak secara eksplisit menerangkan apa makna kemerdekaan bagi bangsa dan Negara Indonesia. Ketika Soekarno menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia, tentu yang dimaksudnya adalah kemerdekaan Indonesia dari penindasan dan penjajahan kaum penjajah.
Dalam pembakaan UUD 1945 ditegaskan bahwa kemerdekaan adalah pintu gerbang menuju cita-cita kebangsaan dan ke-indonesia-an yang sejati. Serlanjutnya, apa arti kemerdekaan menurut Islam? Dalam Al-Quran ditunjukkan berbagai kisah kemerdekaan orang-orang terdahulu yang dapat menginspirasi kita sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka 72 tahun (17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2017).
Ada beberapa makna kemerdekaan yang bias dijadikan rujukan diantranya adalah sebagai berikut:
Pertama, makna kemerdekaan dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim AS ketia ia membebaskan dirinya dari kehidupan bangsanya yang sesat. Kedua, makna kemerdekaan juga dapat dipetik dari kisah Nabi Musa ketika membebaskan bangsanya dari penindasan Firaun. Kekejaman rezim Firaun terhadap Bani Israil (bangsa Israel) dikisahkan dalam berbagai ayat Al-Quran. Rezim Firaun merupakan representasi komunitas yang menyombongkan diri dan sok berkuasa di muka bumi. Ketiga, kisah sukses Nabi Muhammad dalam mengemban Risalah di muka bumi. Allah SWT berfirman, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Maidah: ayat 3). Keempat, merdeka memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan bisa membantu sesama.
Dari makna-makna kemerdekaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap manusia pada hakikatnya ingin hidup merdeka baik merdeka dengan membebaskan dirinya dari kehidupan bangsanya yang sesat, membebaskan bangsanya dari penindasan, sukses meraih cita-cita yang diinginkan, serta merdeka memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan bisa membantu sesama sehingga menjadi manusia terbaik karena banyak member manfaat bagi manussia lainnya.
Semoga bangsa Indonesia yang sudah merdeka ke-72 tahun, menjadi bangsa yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran menuju Indonesia sejahtera lahir dan bathin, dengan pemimpin yang adil dan amanah serta masyarakat yang makmur dan taat beribadah. Aamiin. Wallhu’alam bi Shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar