KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Rabu, 23 Agustus 2017

refleksi ke-6_Elan Js



Tanggal Penyerahan Resume : 26 Agustus 2017
Nilai
 
Nama                                      : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I
Utusan                                     : MUI Kec. Tajur Halang
Kelompok                               : 3 (Tiga)
Mata Kuliah                            : -
Dosen                                      : -
Jenis Tugas                             : Refleksi
Tanggal Materi                       : 19 Agustus 2017

Refleksi ke-6
Dari Ulama untuk Indonesia
Ulama Ulama adalah pewaris nabi,” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)

Diantara tugas para ulama adalah meneruskan perjuangan para Nabi yaitu membina dan membimbing umat menuju jalan kebenaran dengan berlandaskan pada al-Quran dan Hadits. Menuntun umat menuju bahagia di dunia dan akhirat. “Para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham. Yang mereka wariskan adalah ilmu. Siapa yang mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang banyak,” begitu sambung hadis di atas.
Apabila ulama adalah pewaris nabi, maka para ulama bertugas membimbing dan membina umat sepeninggal nabi, berkewajiban menuntun umat menuju kehidupan yang bahagia sebagaimana dicontohkan nabi. Para ulama berhak menyelamatkan umat dari kegelapan, kehancuran, dan kebodohan.
Apabila keberadaan nabi di tengah-tengah umat merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Pengasih, maka keberadaan ulama sebagai karunia yang sangat besar. Apabila keberadaan Nabi sangat dibutuhkan umat, berarti keberadaan ulama harus senantiasa bersama umat. Apabila nabi adalah manusia mulia yang harus ditaati, maka ulamapun harus ditaati dan dihormati sesuai koridor syar’i. Ulama adalah seorang pemimpin agama yang membina umat memiliki pengetahuan yang luas, kesungguhan dan kesabaran dalam menegakkan kebenaran.
Dari uraian singkat di atas dapat diambil hikmahnya betapa pentingnya peranan ulama dalam hidup dan kehidupan ini, terlebih ulama merupakan pewaris para nabi. Kita sebagai umat yang mutaakhirin (generasi akhir) tidak sempat bertemu dengan nabi, sahabat, tabi’in, dan itba’u tabi’in (orang yang mengikuti tabi’in). namun, walaupun demikian kita mendapatkan ilmu agama baik al-quran, Hadits, fiqih, tafsir dan ilmu yang lainnya, ini semua sebagai bukti dan jasa peranan ulama yang senantiasa melanjutkan perjuangan nabi dan generasi sesudahnya. Ribuan tahun sepeninggal nabi namun al-Quran dan hadits senantiasa terpelihara dan terjaga ini pertanda ulama dari generasi ke generasi selanjutnya senantiasa mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada umatnya.
Namun, saat ini Allah menguji umat dengan meninggalnya dikalangan ulama dan ini merupakan ujian yang sangat besar. Sebab mencari pengganti ulama bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, perlu adanya regenerasi agar senantiasa lahir ulama yang siap melanjutkan perjuangan ulama pendahulunya. Inilah salah satu upaya yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang pada saat ini sudah angkatan ke-XI. PKU merupakan terobosan besar untuk menyiapkan ulama-ulama yang tangguh yang tafaqqahu fi ad-din dengan dibekali berbagai ke-ilmuan baik ilmu ke-islaman, ke-Indonesia-an, ilmu kontemporer dan ilmu yang lainnya. Semoga dari PKU ini lahir ulama yang akan melanjutkan perjuangan nabi dan pendahulunya, sehingga ulama bias berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan Negara Indonesia ini menuju bangsa yang bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera, dari ulama untuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar