KALENDER HIJRIAH

Siapa Cemerlang Pada Permulaan, Cemerlang Pula Pada Kesudahan (Ibn 'Athaillah, Al-Hikam)

Jumat, 14 Juli 2017

Pembukaan PKU MUI Angkatan XI Oleh : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I



Pembukaan PKU MUI Angkatan XI
Oleh : Elan Jaelani Sidiq, S.Pd.I

Pada sambutan Pembukaan PKU MUI Angkatan XI : bapak DR. KH. A. Mukri Aji, MA, MH Ketua umum MUI Kab. Bogor menyampaikan       : Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (PKU MUI) kab. Bogor angkatan ke XI merupakan usaha untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebgai kader Ula yang memiliki 3 (tiga) wawasan utama yaitu: wawasan ke-Islaman,  wawasan ke-Indonesiaan, dan wawasan ke-Bogoran. Harapannya dengan ke-3 wawasan utama ini terlahir kader-kader Ulama yang memiliki wawasan Ke-Islaman yang luas dan mendalam menjunjung nilai-nilai ke-Indonesiaan dan memahami kultur lokal ke-Bogoran yang menjadi tempat tinggal terdekat.
            Untuk Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (PKU MUI) kab. Bogor angkatan ke XI ini mengusung tema berbasis Infomasi Teknologi (IT) sehingga lulusannya mampu mngusai khazanah ke-Islaman yang berbasis Al-Quran, Hadits, kitab-kitab Turats sebagai karya besar para Ulama dan memiliki ilmu ke-kinian dengan mengusai ke-ilmuan berbasis Infomasi Teknologi (IT). Dengan demikian, lulusan PKU ini menjadi ulama yang melayani masyarakat, tahan terhadap ujian, dan berperan di masyarakat. Selain itu, sebagai tanggungjawab PKU juga melakukan dakwah ke sekolah dank e kampus dengan nama kegiatan MUI Goes To School dan MUI Goes To Campus kegiatan ini sebagai sarana pencegahan Radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan lain yang biasa dilaksanakan oleh MUI Kab. Bogor adalah Ijtima 2000 Ulama yang dihadiri oleh perwakilan MUI tingkat Desa dengan mengirimkan perwakilan minimal 10 Ulama dan pelatihan Da’i dan Khatib. Semua kegiatan ini di dukung oleh pemerintah setempat dengan mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari APBD kab. Bogor. Dalam bidang hokum MUI juga berpandangan bahwa hukum positif yang diterapkan di Indonesia selaras dengan teks hokum dari Al-Quran dan Al-Hadits.            Dengan demikian, MUI memiliki tugas untuk mengawal kehidupan beragama.
            Selanjutnya Ibu Hj. Nurhayanti, S.H, M.M, M.Si Bupati Kabupaten Bogor dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah yang memiliki tugas sebagai umara dan MUI sebagai Ulama harus bersatu padu dan bersinergi untuk melayani masyarakat yang berada di Kabupaten Bogor yakni dengan menjaga dan melestarikan kondusifitas masyarakat. Dengan demikian, untuk menjalin komitmen tersebut pemerintah  Kabupaten Bogor  melalui APBD mendukung terhadap program MUI termasuk Pendidikan Kader Ulama (PKU) dengan demikian diharapkan setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Kader Ulama (PKU) ini para alumninya bias memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat yang berada di Kabupaten Bogor .
            Selain dari pada itu, dalam orasi ilmiahnya Bapak Drs. H. Lukman Hakim Saifudin Menteri Agama Republik Indonesia dalam orasi ilmiahnya menyampaikan Pendidikan Kader Ulama (PKU) harus terus berlanjut dari tahun ke tahun, sebab, tantangan Ulama hari ini berbeda dengan Ulama dahulu, sebab masa kini merupakan masa digital berbasis Informasi dang teknologi (IT) yang merupakan bukti kemajuan peradaban manusi. Namun walaupun demikian, Essensi ajaran Islam akan senantia sesuai di setiap tempat dan waktu. Nilai-nilai Islam bias diterapkan kapan dan dimana saja sehingga dengan komitmen terhadap ajaran Islam akan tercipta masyarakat yang damai, rukun, tenteram maka kita wajib menjaga suasana ini. Ulama dahulu menekankan bahwa dimana kita berpijak, di sanalah kita menjaga tempat tersebut. Menjaga wilayah tempat kita tinggal hukumnya wajib. Sebagaiman ungkapan Ulama : Hubbul Wathan minal Iman yang artinya cinta tanah air bagian dari iman. Ulama dahulu juga sepakat sebagai warga Negara wajib menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republk Indonesia (NKRI), kitapun harus menyadari bahwa keaneka ragaman merupakan Sunnatullah dan anugerah dari Allah SWT., berkah karena memiliki banyak pilihan. Oleh karena itu kita harus memiliki nilai yang penuh kearifan dalam menghadapi keragaman tersebut, sebab kearifan merupan ciri dari Ulama. Sebab, semakin banyak ilmu dan wawasan yang dimiliki maka akan semakin bijak. Contohlah para Ulama yang begitu bijak menghadapi perbedaan perdapat, Madzhab dan lain sebagainya.
            Indonesia sebagai Negara tempat kita tinggal sangat beraneka ragam dan disatukan dengan satu pandangan yakni Pancasila. Pancasila digali di Nusantara, bumi pertiwi yang agamis dan religius yang didalmnya mengandung nilai-nilai ke-Tuhanan, keadilan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Pancasila selaras dengan nilai-nilai agama sehingga tidak boleh dipertentangkan antara pancasila dan agama. Indonesia bagaikan surge dunia sebab, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah baik lautan, daratan, hutan, pegunungan, flora, fauna dan memiliki ormas keagamaan yang potensial seperti NU, Muhammadiyyah, MUI dll, Ini semua merupakan anugerah dari Allah SWT. Menjaga keutuhan NKRI yakni dengan menjaga, merawat, melanjutkan perjuangan para Ulama dan pahlawan bangsa, juga menambah wawasan keilimuan untuk menjaga agama, dakwah, bangsa, dan Negara.
            Pada kesempatan yang sama bapak Prof. DR. KH. Rahmat Syafi’I, Lc, M.A ketua MUI provinsi Jawa Barat memberikan orasi ilmiahnya bahwa Pendidikan Kader Ulama (PKU) merupakan ikhtiar mencetak kader Ulama. Ulama memiliki peran yang sangat besar mulai dari masa perjuangan kemerdekaan dengan terlibatnya Ulama bersatu dengan tokoh nasionalis, bahkan dengan non muslim sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).  Pancasila bukan agama tetapi pancasila adalah suatu usaha untuk menyatukan keragaman Indinesia. Ulama dan umat memiliki tugas untuk menjaga NKRI agar tetap lestari. Seorang Muslim itu harus sesuia dengan Muslim tersebut tetap berada. Kearifan lokal perlu dijaga, saling menghormati, dan ikhlas. Wallahu ‘alam bi shawab.

1 komentar: